Senin, 18 Mei 2020

Mancing ikan Barramundi di perbatasan Indonesia

Berburu Barramundi di sungai Merror

Petualangan mancing kali ini di mulai saat saya sedang berada di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Waktu itu saya sedang menemani istri menjalankan tugas di Desa Salarem sebagai tenaga pendidik di garda terdepan. Sebuah desa dengan keterbatasan segala fasilitas kehidupan, tanpa listrik, tanpa akses transportasi darat, tanpa sarana kesehatan. Namun di balik itu semua ada potensi alam yang masih sangat terjaga hingga kini. Salah satunya sebuah potensi keanekaragaman dan jumlah populasi yang melimpah di perairan.

Hari minggu tanggal 27 Oktober 2019 dimulainya petualangan memancing saya bersama istri. Pagi itu kicauan burung menyambut kami ditengah dinginnya embun pagi. Setelah sholat subuh pukul 05.30 kami bergegas memeriksa kembali bekal dan peralatan memancing yang akan kami bawa untuk berpetualang hari ini. Saya juga tidak lupa untuk membawa sebuah kamera aksi untuk mengabadikan momen mancing kami ke dalam sebuah video yang akan saya upload di  https://m.youtube.com/c/DichyatFadillah.

Pukul 06.00 kami berdua mulai berjalan menyusuri jalan setapak menuju pantai. Rute perjalanan kami kali ini menyusuri jalan pantai dari Desa Salarem menuju ke Desa Merror dengan jarak ± 12km.

Pantai Desa Salarem
Setelah berjalan kaki selama 2,5 jam sampailah kami di sebuah spot mancing yang menjadi tujuan berpetualang kami kali ini. Sebuah sungai besar yang rimbun dengan tanaman bakau yang tumbuh di setiap sisi sungai, sungai Merror sebuah nama yang diberikan oleh penduduk desa karena sungai ini berada di area Desa Merror. 

Sungai Merror memiliki keanekaragaman makhluk air di dalamnya, bukan hanya ikan & belut namun disini juga masih terdapat kadal besar bergigi tajam atau biasa disebut buaya. Jadi ketika kami melakukan petualangan di sungai seperti ini kami berdua harus lebih waspada akan bahaya makhluk air yang menjadi top predator di perairan.

Lanjut sobat angler, saya bergegas mempersiapkan alat pancing yang akan saya gunakan. Saya menggunakan piranti baitcasting dengan rod traveller 4 section berkekuatan 25lbs disandingkan dengan reel Shimano Cardiff 301a dan di dukung dengan line PE 3 dari Duraking, umpan mancing saya gunakan artificial lure dengan tipe top water supaya memberikan sensasi lebih ketika ikan menyambar lure di permukaan air.

Tidak berselang lama hanya beberapa kali lemparan terlihat sambaran ikan Barramundi menyambar lure saya  di kejauhan. 

Ikan Barramundi

Ikan Barramundi atau biasa disebut ikan Kakap Putih, ikan ini termasuk dalam kategori ikan predator yang banyak ditemui disekitar perairan air payau. Barramundi bisa tumbuh dengan berat maksimal 60kg dan panjang tubuh rata - rata 0.6m - 1.2m namun ikan tersebut bisa tumbuh hingga panjang 1.8m meskipun ukuran tersebut jarang kita temui. Jika sobat angler mendapatkan ikan Barramundi saya sarankan memegang ikan tersebut dengan menggunakan lip grip demi keamanan karena di sisi luar insang ikan tersebut memiliki bagian yang sangat tajam seperti pisau yang bisa merobek bagian tangan sobat angler. Bagian inilah yang biasanya digunakan ikan Barramundi untuk memutuskan tali pancing ketika ikan tersebut melompat  ke atas permukaan air.

Bertubi - tubi gerombolan ikan Barramundi menyambar lure yang saya lempar di permukaan air, tidak berselang lama saya sudah mendapatkan ikan Barramundi 2 ekor.

Saya dengan 2 ekor ikan Barramundi

Tidak mau kalah, istri saya terus melempar lure ke arah pinggiran tanaman bakau di sekitar sungai. Dan akhirnya sebuah popper Trevalure berhasil landed ikan Barramundi lumayan besar.

Istri dan ikan Barramundi tangkapannya
Tak terasa sudah 1 jam berlalu kami memancing disini, setelah istirahat sejenak saya kembali melempar lure ke arah rerimbunan pohon bakau yang daunnya menyentuh permukaan air. Satu sambaran keras dari ikan Barramundi yang menurut saya berukuran besar. Strike........!!!, saya berteriak dengan lantang dengan jantung berdegup kencang, saya memainkan joran pancing secara perlahan untuk meladeni perlawanan ikan. Beberapa menit berlalu kilauan tubuh dan sirip ikan Barramundi sudah terlihat di tepian sungai, bergegas istri saya mengambil lipgrip di samping tas lalu menuju dimana  tempat ikan berada. Akhirnya ikan Barramundi ke empat berhasil landed.


Setelah puas memancing dengan hasil 4 ekor ikan Barramundi berukuran besar, saya mulai berkemas alat pancing dan mencari ranting pohon bakau untuk memikul ikan hasil tangkapan kami. Beberapa menit kemudian alat pemikul sudah siap, kami berdua mulai berjalan menjauhi spot mancing dan mencari tempat istirahat yang nyaman.

Istri dan hasil ikan tangkapan 

Terik matahari mulai terasa menyengat di kulit, ternyata sudah jam 11.00 siang. Perut mulai terasa lapar, sembari beristirahat saya menyiapkan api dan perbekalan makan siang yang kami bawa. Satu ikan Barramundi bakar cukup untuk memuaskan rasa lapar kami dalam petualangan mancing kali ini. Setelah selesai makan dan beristirahat, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Desa Salarem.

Indahnya alam di daerah perbatasan Indonesia, membuat saya tidak ingin menyia -nyiakan kesempatan untuk menikmatinya. Rasa syukur yang selalu saya panjatkan kepada ALLOH SWT. Sobat angler dimanapun kalian berada, marilah kita jaga perairan di daerah kita dari sampah dan praktek ilegal fishing yang sangat berdampak buruk pada ekosistem perairan. Kalau bukan kita siapa lagi?.
Sampai bertemu di cerita petualangan saya selanjutnya.

Senin, 11 Mei 2020

Mengulas lebih dalam tentang Pencil bait dan Stickbait




Stickbait handmade berbahan kayu buatan Bronx_Lure
Umpan merupakan bagian yang terpenting dalam memancing. Segala teknik memancing yang kita gunakan pada umumnya membutuhkan yang namanya umpan, baik umpan alami maupun umpan tiruan. Pada artikel ini penulis akan kembali mengulas tentang umpan buatan atau biasa disebut artificial lure. Artificial lure yang akan dibahas kali ini adalah articial lure yang jika dilihat dari segi bentuk serupa tapi tak sama. Pencil bait dan stickbait jika dilihat sekilas kedua lure ini mempunyai bentuk yang sama dan mempunyai action yang sama juga yaitu zig-zag atau WTD (Walk The Dog). Bahkan para pemula di dunia castinger tidak mengetahui perbedaan antara pencil bait dan stickbait karena banyak sekali persamaan diantara kedua artificial lure ini. Mari kita bahas apa saja perbedaan dari kedua lure ini dan penggunaan efektifnya.

1. STICKBAIT 


Jenis lure yang satu ini sudah tidak asing lagi oleh para penggemar casting freshwater, lure ini terbukti ampuh untuk mengelabuhi ikan-ikan predator penghuni sungai berarus deras. Tidak hanya itu stickbait juga sangat efektif digunakan untuk memancing teknik casting di area danau, waduk, atau tempat yang berair tenang dengan target keluarga ikan snakehead.
Stickbait termasuk lure dalam jenis top water atau mengambang di permukaan air sehingga ketika lure dimainkan akan terlihat sangat jelas dari action walk the dog lure tersebut. Lure jenis ini idealnya memiliki panjang 3cm - 20cm dengan berat 3gram - 25gram, karena lure berjenis ini di khususkan untuk memancing di area perairan air tawar ukuran lure ini tidak terlalu besar dan berat. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mencoba memainkan stickbait di area pantai dengan target ikan - ikan pelagis.

Landed ikan kuwe dengan stickbait Bronx_lure

Landed ikan kuwe dengan stickbait Zerek Z-dog

Beberapa foto saat lure ini digunakan untuk memancing di perairan berarus deras :

Landed ikan gabus dengan stickbait

Landed ikan hampala dengan stickbait

2. PENCIL BAIT


Pencil bait tipe floating dari Sebile

Lure jenis ini terbagi menjadi 2 tipe yaitu pencil bait tipe floating atau mengambang dan pencil bait tipe sinking atau tenggelam. Pencil bait tipe floating biasanya dipergunakan di perairan air tawar dan perairan air payau, lure berjenis ini idealnya mempunyai panjang 4cm - 25cm dengan berat 4gram - 25gram.
Lure jenis ini mempunyai perbedaan dengan stickbait  dari sisi bagian depan yaitu bentuk mulut. Jika stickbait mempunyai bentuk mulut cenderung rata miring ke atas kalau pencil bait mempunyai bentuk mulut runcing di bagian depan. Karena lure jenis ini cara memainkan dengan fast retrive maka bagian mulut dibuat runcing agar bisa dengan cepat membelah air ketika lure ditarik dengan cepat.
Beberapa foto saat lure pencil bait tipe floating digunakan di perairan air tawar :

Landed Jungle Perch dengan pencil bait dari Trevalure

Landed ikan gabus menggunakan pencil bait
Beberapa foto saat lure pencil bait tipe floating digunakan di perairan air payau :

Landed Archer fish dengan pencil bait

Landed Mangrove Jack dengan pencil bait

Tipe yang kedua yaitu pencil bait sinking, lure jenis ini biasanya digunakan untuk mengincar ikan - ikan di perairan air asin dengan teknik casting maupun popping. Ikan penghuni karang dangkal maupun ikan pelagis sangat menyukai lure jenis ini karena action lure ini sangat natural menyerupai ikan kecil yang sedang panik. 

Pencil bait sinking berbahan kayu dari Trevalure

Lure jenis ini idealnya mempunyai panjang 5cm - 30cm dengan berat 8gram - 120gram, lure ini biasanya digunakan untuk memainkan piranti pancing kelas berat namun lure ini juga tersedia untuk piranti pancing kelas ringan. Memainkan lure ini bisa dari pinggiran pantai ataupun di tengah laut menggunakan kapal dengan target ikan Kuwe, ikan Tenggiri, ikan Barracuda, ikan Talang - talang.

Landed ikan Talang - talang dengan teknik Landbase casting

Untuk memancing dengan piranti kelas berat disarankan untuk mencari lure dengan bahan kayu, kenapa demikian? Karena lure berbahan kayu sangatlah kuat tidak mudah retak jika disambar ikan predator bergigi tajam. Kualitas handmade lure saat ini juga tidak kalah dengan kualitas lure pabrikan karena dari segi bahan, pengerjaan, dan finishing sudah dikontrol dengan sangat baik. Beberapa gambar lure yang ditampilkan oleh penulis adalah lure handmade dari merk Bronx_lure yang berasal dari kota Magelang dan merk Trevalure yang berasal dari kota Yogyakarta.

Mengenal berbagai jenis umpan buatan/ lure untuk memancing


Beberapa macam jenis lure

Berbagai jenis umpan buatan untuk memancing ikan baik di air asin atau saltwater maupun di air tawar atau freshwater sudah banyak di produksi. Saat ini umpan buatan ada yang di produksi pabrikan maupun diproduksi secara handmade atau buatan tangan. Artificial lure buatan tangan kualitasnya tidak kalah dengan buatan pabrik karena dari segi action sudah mengalami banyak tes uji coba serta kualitas bahan dan finishing sudah benar-benar dijaga kualitasnya.

Beberapa tes uji coba action lure berdasarkan bentuk https://youtu.be/fsokYl7mQcs. Umpan buatan atau artificial lure bisa dikelompokan dalam berbagai karakteristik, salah satunya berdasarkan bentuk artificial lure tersebut.

Beberapa contoh artificial lure :

1. POPPER

Lure popper action splasher
Lure Popper action splasher

Popper adalah artificial lure yang termasuk dalam kategori top water/ dipermukaan air karena artificial lure ini mengambang atau berada di permukaan air. Artificial lure ini mempunyai action splash ketika disentak karena cekungan yang dibentuk tepat di mulut artifial lure tersebut sehingga bisa mengeluarkan bunyi pop pop maka dari itu artificial lure ini dinamakan popper.

Penggunaan artificial lure berjenis popper ini sangatlah efektif untuk memancing ikan- ikan pelagis di laut, seperti ikan cendro, ikan barrakuda, ikan kuwe, ikan tenggiri. Dengan splashnya popper selayaknya ikan-ikan kecil yang sedang panik dan mengundang para ikan predator untuk memburu.

Tidak hanya di saltwater namun di area freshwater artificial lure berjenis popper ini cukup efektif untuk menipu ikan-ikan predator penghuni air tawar seperti ikan mahseer, ikan hampala, dan keluarga ikan snakehead.

2. MINNOW

Lure minnow tipe floating

Artificial lure yang satu ini memiliki lidah yang berfungsi untuk membelah air yang menyebabkan lure tersebut berenang bergeol selayaknya ikan di dalam air. Action artificial lure ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu medium water/ air sedang dan deep water/ air yang dalam. Lure minnow yang mempunyai action di medium water yaitu minnow yang berlidah pendek, serta lure minnow yang mempunyai action deep water yaitu lure minnow yang berlidah panjang.

Banyak variasi cara memainkan artificial lure ini, baik dengan cara di retrive biasa maupun dengan cara di jerk/ menyentakan. Penggunaan artificial lure berjenis minnow ini sangatlah efektif untuk memancing ikan- ikan laut di air tengah maupun air dalam seperti ikan kerapu, kakap merah, dan keluarga ikan emperor.

Tidak hanya di laut namun di area sungai artificial lure berjenis minnow ini cukup efektif untuk menipu ikan-ikan predator penghuni air tawar seperti ikan mahseer, ikan hampala, dan keluarga ikan snakehead.

3. SWIMBAIT

Swimbait tipe sinking

Swimbait dikenal sebagai artificial lure yang cukup jitu untuk memancing landbase dengan teknik casting. Cara memainkan articial lure ini dengan cara menyentak stop & go. Banyak variasi cara untuk memainkan artificial lure yang satu ini, bisa dengan fast retrive ataupun slow retrive.

Dari segi bentuk artificial lure ini sangat mirip dengan pencil bait tipe floating/ mengambang namun lure swimbait ini bertipe sinking. Seperti pada artificial lure lainnya, lure ini bisa digunakan di laut ataupun di sungai untuk mengelabuhi ikan- ikan predator.

4. PENCIL BAIT

Stickbait tipe floating action walk the dog

Pencil bait sudah tidak asing lagi di kalangan para castinger yang sering mancing di freshwater. Artificial lure ini sangat digemari oleh para pemancing pencari sensasi, karena action lure ini di permukaan air sehingga ketika ikan menyambar lure sambarannya akan terlihat jelas oleh angler/ pemancing.

Pencil bait sangat efektif digunakan untuk mengelabuhi ikan predator di arus deras seperti ikan hampala & ikan mahseer. Actionnya yang bergeol ke kanan ke kiri seperti anjing sedang berjalan hingga action artificial lure ini mendapat julukan walk the dog.